-->

KISAH ABU NAWAS IBU SEJATI

KISAH ABU NAWAS
IBU SEJATI



Kisah ini mirip dengan kejadian pada masa Nabi 
Sulaiman ketika masih muda. 
 Entah sudah berapa hari kasus seorang bayi yang diakui 
oleh dua orang ibu yang sama-sama ingin memiliki anak. Hakim 
rupanya mengalami kesulitan memutuskan dan menentukan 
perempuan yang mana sebenarnya yang menjadi ibu bayi itu. 
 Karena kasus berlarut-larut, maka terpaksa hakim 
menghadap Baginda Raja untuk minta bantuan. Baginda pun 
turun tangan. Baginda memakai taktik rayuan. Baginda 
berpendapat mungkin dengan cara-cara yang amat halus salah 
satu, wanita itu ada yang mau mengalah. Tetapi kebijaksanaan 
Baginda Raja 
 Harun Al Rasyid justru membuat kedua perempuan 
makin mati-matian saling mengaku bahwa bayi itu adalah 
anaknya. Baginda berputus asa. 
 Mengingat tak ada cara-cara lain lagi yang bisa 
diterapkan Baginda memanggil Abu Nawas. Abu Nawas hadir 
menggantikan hakim. Abu Nawas tidak mau menjatuhkan
putusan pada hari itu melainkan menunda sampai hari
berikutnya. Semua yang hadir yakin Abu Nawas pasti sedang 
mencari akal seperti yang biasa dilakukan. Padahal penundaan 
itu hanya disebabkan algojo tidak ada di tempat. 
 Keesokan hari sidang pengadilan diteruskan lagi. Abu 
Nawas memanggrl algojo dengan pedang di tangan. Abu Nawas 
memerintahkan agar bayi itu diletakkan di atas meja.

"Apa yang akan kau perbuat terhadap bayi itu?" kata 
kedua perempuan itu saling memandang. Kemudian Abu Nawas 
melanjutkan dialog. 
 "Sebelum saya mengambil tindakan apakah salah satu
dari kalian bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada 
yang memang berhak memilikinya?" 
 "Tidak, bayi itu adalah anakku.” kata kedua perempuan 
itu serentak. 
 "Baiklah, kalau kalian memang sungguh-sungguh sama
menginginkan bayi itu dan tidak ada yang mau mengalah maka 
saya terpaksa membelah bayi itu menjadi dua sama rata.” kata 
Abu Nawas mengancam. 
 Perempuan pertama girang bukan kepalang, sedangkan
perempuan kedua menjerit-jerit histeris. 
 "Jangan, tolongjangan dibelah bayi itu. Biarlah aku rela 
bayi itu seutuhnya diserahkan kepada perempuan itu.” kata 
perempuan kedua. Abu Nawas tersenyum lega. Sekarang topeng 
mereka sudah terbuka. Abu Nawas segera mengambil bayi itu 
dan langsurig menyerahkan kepada perempuan kedua. 
 Abu Nawas minta agar perempuan pertama dihukum 
sesuai dengan perbuatannya. Karena tak ada ibu yang tega 
menyaksikan anaknya disembelih. Apalagi di depan mata. 
Baginda Raja merasa puas terhadap keputusan Abu Nawas. Dan 
.sebagai rasa terima kasih, Baginda menawari Abu Nawas 
menjadi penasehat hakim kerajaan. Tetapi Abu Nawas menolak. 
la lebih senang menjadi rakyat biasa.

0 Response to "KISAH ABU NAWAS IBU SEJATI"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel