KISAH ABU NAWAS, ABU NAWAS MATI
KISAH ABU NAWAS,
ABU NAWAS MATI
Baginda Raja pulang ke istana dan langsung
memerintahkan para prajuritnya menangkap Abu Nawas. Tetapi
Abu Nawas telah hilang entah kemana karena ia tahu sedang
diburu para prajurit kerajaan. Dan setelah ia tahu para prajurit
kerajaan sudah meninggalkan rumahnya, Abu Nawas baru
berani pulang ke rumah.
"Suamiku, para prajurit kerajaan tadi pagi mencarimu.”
"Ya istriku, ini urusan gawat. Aku baru saja menjual
Sultan Harun Al Rasyid menjadi budak.”
"Apa?"
"Raja kujadikan budak!"
"Kenapa kau lakukan itu suamiku.”
"Supaya dia tahu di negerinya ada praktek jual beli
budak. Dan jadi budak itu sengsara.”
"Sebenarnya maksudmu baik, tapi Baginda pasti marah.
Buktinya para prajurit diperintahkan untuk menangkapmu.”
"Menurutmu apa yang akan dilakukan Sultan Harun Al
Rasyid kepadaku.”
"Pasti kau akan dihukum berat.”
"Gawat, aku akan mengerahkan ilmu yang kusimpan,”
Abu Nawas masuk ke dalam, ia mengambil air wudhu
lalu mendirikan shalat dua rakaat. Lalu berpesan kepada istrinya
apa yang harus dikatakan bila Baginda datang.
Tidak berapa alama kemudian tetangga Abu Nawas
geger, karena istri Abu Nawas menjerit-jerit.
"Ada apa?" tanya tetangga Abu Nawas sambil tergopoh-
gopoh.
"Huuuuuu .... suamiku mati....!"
"Hah! Abu Nawas mati?"
"lyaaaa....!"
Kini kabar kematian Abu Nawas tersebar ke seluruh
pelosok negeri. B aginda terkejut. Kemarahan dan kegeraman
beliau agak susut mengingat Abu Nawas adalah orang yang
paling pintar menyenangkan dan menghibur Baginda Raja.
Baginda Raja beserta beberapa pengawai beserta
seorang tabib (dokter) istana, segera menuju rumah Abu Nawas.
Tabib segera memeriksa Abu Nawas. Sesaat kemudian ia
memberi laporan kepada Baginda bahwa Abu Nawas memang
telah mati beberapa jam yang lalu.
Setelah melihat sendiri tubuh Abu Nawas terbujur kaku
tak berdaya, Baginda Raja marasa terharu dan meneteskan air
mata. Beliau bertanya kepada istri Abu Nawas.
"Adakah pesan terakhir Abu Nawas untukku?"
"Ada Paduka yang mulia.” kata istri Abu Nawas sambil
menangis.
"Katakanlah.” kata Baginda Raja.
"Suami hamba, Abu Nawas, memohon sudilah kiranya
Baginda Raja mengampuni semua kesalahannya dunia akhirat di
depan rakyat.” kata istri Abu Nawas terbata-bata.
"Baiklah kalau itu permintaan Abu Nawas.” kata
Baginda Raja menyanggupi.
Jenazah Abu Nawas diusung di atas keranda. Kemudian
Baginda Raja mengumpulkan rakyatnya di tanah lapang.
Beliau berkata, "Wahai rakyatku, dengarkanlah bahwa
hari ini aku, Sultan Harun Al Rasyid telah memaafkan segala
kesalahan Abu Nawas yang telah diperbuat terhadap diriku dari
dunia hingga akhirat. Dan kalianlah sebagai saksinya.”
Tiba-tiba dari dalam keranda yang terbungkus kain hijau
terdengar suara keras, "Syukuuuuuuuur ...... !"
Seketika pengusung jenazah ketakukan, apalagi melihat
Abu Nawas bangkit berdiri seperti mayat hidup. Seketika rakyat
yang berkumpul lari tunggang langgang, bertubrukan dan
banyak yang jatuh terkilir. Abu Nawas sendiri segera berjalan ke
hadapan Baginda. Pakaiannya yang putih-putih bikin Baginda
keder juga.
"Kau... kau.... sebenarnya mayat hidup atau memang kau
hidup lagi?" tanya Baginda dengan gemetar.
"Hamba masih hidup Tuanku. Hamba mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga atas pengampunan Tuanku.”
"Jadi kau masih hidup?"
"Ya, Baginda. Segar bugar, buktinya kini hamba merasa
lapar dan ingin segera pulang.”
"Kurang ajar! Ilmu apa yang kau pakai Abu Nawas?
"Ilmu dari mahaguru sufi guru hamba yang sudah
meninggal dunia...”
"Ajarkan ilmu itu kepadaku...”
"Tidak mungkin Baginda. Hanya guru hamba yang
mampu melakukannya. Hamba tidak bisa mengajarkannya
sendiri.”
"Dasar pelit !" Baginda menggerutu kecewa.u
0 Response to "KISAH ABU NAWAS, ABU NAWAS MATI"
Post a Comment